Sekolah Kekurangan Dana: Dampak pada Pendidikan dan Tingkat Kesuksesan Siswa - Indonesian Version
- xhateya
- Nov 14, 2023
- 2 min read
Ditulis oleh : Chery

Pendidikan berkualitas akan meningkatkan kesejahteraan anak-anak. Ini mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan sehari-hari dan membantu mengembangkan bakat pribadi mereka yang unik. Menurut Our Word in Data, pada tahun 2023, 54,8 juta anak usia pendidikan dasar tidak bersekolah.
Beberapa alasan umum adalah pemerintah mengalokasikan sebagian kecil dari PDB mereka untuk pendidikan, misalnya Republik Afrika Tengah hanya menghabiskan 1,2% dari PDB untuk pendidikan, yang menyebabkan guru tidak dibayar, penutupan sekolah, kurangnya bahan pelajaran bagi siswa. seperti buku pelajaran, meja, kursi, papan tulis, dll. Alasan lainnya adalah kemiskinan: di banyak negara berkembang, keluarga yang hidup dalam kondisi keuangan yang sulit tidak mampu menyekolahkan anak mereka. Sekalipun selama beberapa dekade terakhir, pemerintah telah menghapuskan biaya sekolah, akan tetapi selalu ada “biaya informal” seperti seragam, buku, biaya ujian, pelajaran tambahan, dan dana untuk menyokong gedung sekolah, sehingga memaksa anak-anak untuk bekerja.

Dua anak berjalan pulang setelah menghadiri pusat pembelajaran ad-hoc yang didirikan di sebuah masjid lokal di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India pada 20 Oktober 2016.
Gambar: Dar Yasin/AP
Kurangnya dana mempengaruhi kualitas pendidikan dengan membatasi fasilitas untuk anak-anak. Di banyak sekolah tersebut, buku pelajaran yang ketinggalan jaman, kurangnya teknologi modern, dan perlengkapan kelas yang tidak memadai merupakan hal yang umum. Dana yang tidak mencukupi dapat menghambat pengembangan profesional bagi guru untuk meningkatkan metodologi mereka guna memberikan bimbingan yang lebih baik bagi murid-murid.
Kekurangan dana juga berdampak keberhasilan siswa. Tidak adanya fasilitas memadai untuk persiapan masuk perguruan tinggi menempatkan siswa di sekolah kekurangan dana pada posisi yang tidak menguntungkan ketika mencari peluang pendidikan tinggi. Akibatnya, angka putus sekolah meningkat dan siswa semakin sulit mengejar jalur karir yang diinginkan.
Meningkatkan kesadaran masyarakat sangat penting dalam memobilisasi masyarakat untuk mengadvokasi peningkatan pendanaan pendidikan. Keterlibatan masyarakat dalam inisiatif penggalangan dana dan dukungan terhadap anggaran sekolah setempat dapat membantu menjembatani kesenjangan keuangan. Selain itu, mengadvokasi perubahan kebijakan seperti kebijakan pendidikan yang memprioritaskan distribusi dana yang adil, terutama di daerah-daerah yang kurang beruntung secara ekonomi, dapat berkontribusi untuk mengurangi kesenjangan antara sekolah yang kekurangan dana dan sekolah yang memiliki dana yang cukup.
Kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan efisien dengan mendorong pendanaan tambahan, melibatkan masyarakat, dan mendukung perbaikan legislatif. Memastikan bahwa semua siswa, terlepas dari status keuangan mereka, memiliki akses terhadap sumber daya dan peluang yang diperlukan untuk perjalanan akademis yang bermanfaat merupakan kewajiban kita bersama.
Comments